Ketika Anak 9 Tahun Bikin Anime dengan AI: Inikah Kreativitas Baru atau Akhir dari Seni Tradisional?
- visual875
- 6 Mei
- 2 menit membaca
Di tengah gempuran teknologi AI yang semakin canggih, sebuah proyek rumahan sederhana mendadak viral di internet. Seorang gadis kecil berusia 9 tahun bersama ayahnya menciptakan anime pendek bergaya Studio Ghibli, bukan dengan tangan dan pensil, tapi dengan bantuan berbagai alat AI.

Konten ini langsung menarik perhatian netizen. Banyak yang terinspirasi, tak sedikit pula yang mempertanyakan: Apakah ini bukti kreativitas masa depan atau tanda kemunduran seni klasik?
👧🏻 Siapa Sosok di Balik Proyek Ini?
Anak perempuan bernama Sora dan ayahnya mengerjakan proyek ini sebagai kegiatan akhir pekan. Tapi bukan gambar manual atau animasi frame-by-frame. Tanpa studio animasi, tanpa tim profesional, hanya berbekal laptop, kreativitas, dan bantuan teknologi AI yang kini mudah diakses siapa saja.
Tujuan mereka sederhana: membuat video animasi pendek dengan cerita ringan dan tampilan yang menyerupai anime Jepang.
Hasilnya? Sebuah karya berdurasi singkat yang begitu memikat dengan visual atmosferik, gerakan karakter, dan audio sinematik yang terlihat profesional dan layak tayang
🔧Lalu alat AI Apa Saja yang Digunakan?
Mereka menggunakan kombinasi alat berbasis AI, dan inilah yang membuat prosesnya jadi menarik:
Midjourney – Untuk Gambar Ilustrasi
Digunakan untuk menciptakan latar belakang, karakter, dan ekspresi wajah. Dengan hanya mengetik deskripsi seperti “little girl standing in a mystical forest, Ghibli style,” mereka mendapatkan gambar-gambar dengan kualitas tinggi.
Luma Labs (Ray 2) – Untuk Animasi 3D & Video
Teknologi ini mengubah gambar diam menjadi video pendek dengan efek sinematik dan gerakan kamera. Ini memberi nuansa dramatis, seolah-olah dibuat oleh studio profesional.
ElevenLabs & Suno AI – Untuk Audio & Musik
Mereka memanfaatkan AI voice generator untuk dialog karakter dan AI music generator untuk menciptakan soundtrack ala film anime. Bahkan tanpa musisi atau aktor suara, hasil akhirnya tetap terasa hidup.
Runway – Untuk Editing dan Scene Assembly
Untuk menyusun adegan, transisi, dan efek lainnya, mereka menggunakan Runway AI yang memang dirancang untuk kreator video modern.
ChatGPT & Prompt Engineering – Untuk Skenario & Narasi
Ayahnya menggunakan AI writer untuk menyusun skrip pendek dan menyesuaikan cerita agar bisa divisualkan dengan baik oleh AI lainnya.
Preview Karya Seni
Kalau kamu penasaran seperti apa hasilnya, kamu bisa menonton langsung di YouTube:
Kisah ini bukan sekadar konten viral, tapi cerminan perubahan besar dalam dunia seni dan teknologi. Kini, bahkan seorang anak SD bisa menjadi “sutradara anime” berkat alat bantu AI.
Teknologi menghapus batas—tapi juga membangkitkan banyak pertanyaan penting:
Apakah ini bentuk dari kreativitas baru?
Atau justru… awal dari berakhirnya seni tradisional?
I am not familiar with this game. I can, however, understand why lol beans has become such a popular game based on my own experience with the game. The last survivor genre is something that a lot of participants enjoy. Participating with family and friends provides them with the opportunity to feel the rush of adrenaline and the bragging rights that come along with it.
Mengapa orang selalu takut dengan berakhirnya seni tradisional? Menggabungkan tradisi dan modernitas adalah satu-satunya cara untuk berkembang. Mampu membuat anime di usia 9 tahun tidak berarti itu dilakukan secara profesional. Racing Limits