Apa perbedaan style Vintage vs Retro? Ini penjelasan selengkapnya yang perlu kamu ketahui.
Style Vintage dan Retro merupakan dua tren desain grafis paling populer di pasaran.
Padahal kosep style Vintage dan Retro itu sudah ada di pasaran sejak beberapa dekade lalu.
Namun, hingga saat ini kepopulerannya masih tinggi, bahkan semakin banyak disukai oleh banyak orang.
Sebenarnya apa sih perbedaan vintage dan retro, simak detail informasinya di bawah ini.
Vintage Vs Retro – Freepik
Perbedaan Vintage vs Retro
Bisa dibilang kalau Retro itu berpola gaya lama di dunia fisik, sedangkan Vintage adalah gaya lama.
Dalam desain grafis sendiri, Vintage umumnya mewakili gaya dari 1920 hingga 1960-an.
Sebaliknya, Retro mengacu pada tren desain unik yang mulai hadir pada 1970 sampai dengan 1990-an.
Kedua gaya tersebut memang sudah terhitung lama, tetapi sekarang ini banyak blog, portofolio, desain korporat, dan toko online yang memakai dua konsep tersebut.
Sebelum melanjutkan dengan perbedaan antara ide-ide, mari bahas dulu soal bagaimana menggunakan elemen-elemen ini untuk berbagai desain.
Nah, beberapa fitur grafis yang paling umum digunakan untuk desain Retro dan Vintage adalah ilustrasi dari iklan, vinil, CD, koran, film, dan poster.
Kemudian, banyak juga dipakai dalam tipografi gaya lama, tulisan tangan, font skrip, perangkat radio, mobil tua, kemasan, elemen seni pop, atau ilustrasi.
Biasanya, gaya Retro dan Vintage cocok dipadukan gaya Grunge dan gambar tangan.
Grunge merupakan sebuah evolusi desain baru yang muncul pada awal tahun 2000-an.
Ciri khas Grunge adalah penggunaan tekstur kasar, efek bercak, garis dan tata letak yang tak teratur.
Beberapa desainer bahkan mencoba mencapai tampilan Renaisans yang memukau dengan campuran unik elemen Vintage dan Retro.
Style Retro vs Vintage untuk desain modern
Retro dan Vintage, keduanya adalah label deskriptif dan paling elegan untuk pakaian dan gaya.
Selain popularitas besar mereka di industri desain grafis, mereka juga telah menjadi elemen integral dari dunia fashion.
Pakaian Vintage dinilai tinggi dalam hal gaya, pola, dan keabadian. Benda dan pakaian yang terinspirasi dari desain Vintage biasanya mengikuti bahan dan pola lama.
Pakaian bisa disebut Vintage jika bahan dan gayanya menunjukkan 25 hingga 75 tahun sebelum tren mode berlangsung.
Namun, banyak orang yang suka memakai pakaian Vintage untuk mendukung proses daur ulang demi kesehatan lingkungan yang lebih baik dan tentu saja untuk menghemat uang.
Vintage Vs Retro – Freepik
Di sisi lain, pakaian bergaya Retro cenderung memiliki tampilan yang lebih halus dan diperbarui.
Artinya, pakaian-pakaian tersebut didesain dengan gaya lama, tetapi menggunakan bahan yang kontemporer atau baru.
Konsep Retro dapat didefinisikan dengan lebih baik dengan desain yang ditiru, direproduksi, dan dipinjam.
Biasanya gaya Vintage itu cenderung berwarna kalem, sedangkan Retro identik dengan warna yang lebih berani.
Itulah hal – hal wajib kamu ketahui terkait Vintage vs Retro. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuanmu.
Commentaires